Mengapa Gen Z Sering Mendapat Stigma Negatif di Dunia Kerja? Ini Faktanya!

Gen Z mendominasi angkatan kerja, tapi sering mendapat stigma negatif seperti kurang loyal dan komitmen. Apa penyebabnya?
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini mulai mendominasi angkatan kerja di berbagai sektor. Mereka dikenal dengan perspektif yang segar, harapan tinggi, serta keterampilan yang unik. Namun, kehadiran mereka sering kali disertai stigma negatif yang meluas. Beberapa pandangan ini mencakup anggapan bahwa mereka kurang loyal, tidak memiliki komitmen terhadap pekerjaan, atau mengutamakan keseimbangan kerja-hidup secara berlebihan. Apa sebenarnya pemicu pandangan ini, dan bagaimana perusahaan dapat mengatasinya? Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pemicu stigma tersebut, serta memberikan solusi bagi perusahaan dalam menghadapinya.
1. Stigma yang Kerap Disematkan pada Gen Z
Kurang Loyal terhadap Pekerjaan
Salah satu stigma yang paling sering disematkan pada Gen Z adalah anggapan bahwa mereka kurang loyal terhadap pekerjaan. Banyak yang berpendapat bahwa generasi ini lebih cenderung berpindah kerja demi mencari lingkungan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deloitte mengungkapkan bahwa sekitar 49% Gen Z mengatakan mereka telah membuat pilihan atas jenis pekerjaan yang ingin mereka lakukan dan organisasi tempat mereka bersedia bekerja berdasarkan etika pribadi mereka selama dua tahun terakhir. Mereka lebih memilih perusahaan yang selaras dengan nilai dan tujuan hidup mereka, yang membuat mereka terlihat tidak setia kepada perusahaan yang sudah ada.
Mengutamakan Work-Life Balance Secara Berlebihan
Keseimbangan kerja-hidup (work-life balance) merupakan hal yang sangat penting bagi Gen Z. Mereka sering kali dianggap mengutamakan keseimbangan ini secara berlebihan, sehingga terkesan mengabaikan tanggung jawab pekerjaan. Studi dari Pew Research Center menunjukkan bahwa Gen Z memandang keseimbangan ini sebagai kunci untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas jangka panjang. Sayangnya, pandangan ini sering kali tidak dipahami oleh generasi yang lebih tua yang terbiasa dengan pola kerja tradisional yang lebih menekankan pada dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan.
Mudah Frustrasi dan Kurang Sabar dalam Mencapai Target Karier
Generasi ini juga sering dianggap ingin mencapai posisi tinggi dengan cepat tanpa memahami pentingnya proses dan pengalaman bertahap. Workhuman menjelaskan ekspektasi karier yang tinggi di kalangan generasi muda memang sering kali menimbulkan ketidaksepahaman dengan generasi sebelumnya. Generasi muda, terutama Gen Z, cenderung lebih mengutamakan pencapaian cepat, keseimbangan kerja dan hidup, serta kesempatan pengembangan diri. Mereka sering kali mencari fleksibilitas dan kepuasan pribadi daripada sekadar stabilitas pekerjaan jangka panjang.
Sebaliknya, generasi yang lebih tua, seperti Baby Boomers dan Gen X, umumnya menghargai stabilitas, proses bertahap dalam karier, dan komitmen jangka panjang dengan perusahaan. Perbedaan prioritas ini dapat menciptakan kesenjangan pemahaman di tempat kerja, karena generasi yang lebih tua menganggap pendekatan "cepat" dari generasi muda sebagai kurang sabar atau kurang berkomitmen. Stigma ini dapat memperburuk pandangan negatif terhadap Gen Z, seolah-olah mereka tidak menghargai usaha dan dedikasi yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.
2. Apa yang Memicu Stigma Tersebut?
Perbedaan Nilai Kerja dengan Generasi Sebelumnya
Salah satu faktor utama yang memicu stigma negatif terhadap Gen Z adalah perbedaan nilai kerja yang mencolok dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Sementara generasi yang lebih tua menempatkan stabilitas dan loyalitas sebagai nilai utama, Gen Z lebih cenderung mengutamakan fleksibilitas, kesehatan mental, dan kesempatan untuk berkembang secara pribadi. Hal ini menciptakan jurang pemahaman antara kedua generasi, yang mengarah pada stereotip negatif.
Pengaruh Teknologi yang Sangat Kuat
Generasi Z tumbuh dalam era teknologi yang pesat, di mana internet dan media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini mempengaruhi cara pandang mereka terhadap pekerjaan dan karier. Menurut Harvard Business Review, Gen Z dibentuk oleh akses yang luas terhadap teknologi dan informasi sejak dini. Hal ini membuat mereka lebih pragmatis dalam memilih karier dan peluang hidup yang selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka. Sifat adaptif ini memunculkan persepsi bahwa mereka kurang loyal, terutama jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih berpegang teguh pada satu pekerjaan atau institusi dalam jangka panjang.
Krisis dan Ketidakpastian Global
Pengalaman hidup Gen Z yang dibayangi krisis ekonomi, pandemi, dan ketidakpastian karier telah membentuk pandangan mereka terhadap pekerjaan. Berdasarkan laporan dari Handshake, Gen Z sangat menghargai transparansi dan kestabilan. Mereka menghindari komitmen jangka panjang jika merasa pekerjaan tersebut tidak memberikan kepastian yang mereka harapkan.
Hal ini sering kali berbenturan dengan pandangan tradisional tentang loyalitas perusahaan, di mana generasi sebelumnya menilai kesetiaan kepada perusahaan sebagai sesuatu yang penting. Ketidaksesuaian ini memperkuat stigma bahwa Gen Z sering dianggap kurang setia atau lebih cenderung berpindah-pindah pekerjaan, meskipun bagi mereka, ini adalah bentuk adaptasi terhadap tantangan zaman.
Baca Juga : Bangun Karir Sukses: Ini Cara Memetakan Tujuan dan Skillmu!
3. Fakta yang Perlu Diketahui tentang Gen Z di Dunia Kerja
Cepat Beradaptasi dan Melek Teknologi
Salah satu kelebihan Gen Z adalah kemampuan mereka untuk cepat beradaptasi dengan teknologi baru. Keahlian digital yang luar biasa menjadikan mereka sangat responsif terhadap perkembangan teknologi, yang dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis. Perusahaan yang mampu memanfaatkan kemampuan ini akan mendapatkan keuntungan kompetitif.
Proaktif dalam Mencari Makna Kerja
Gen Z cenderung mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka. Menurut laporan Deloitte, sekitar 59% profesional muda ingin pekerjaan yang memungkinkan mereka memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial. Mereka tidak hanya berfokus pada kompensasi, tetapi juga mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka, yang menunjukkan bahwa mereka lebih proaktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Kepedulian yang Tinggi terhadap Kesehatan Mental
Gen Z adalah penggerak perubahan dalam kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja. Mereka lebih terbuka dalam membahas isu kesehatan mental dan mendorong perusahaan untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli pada diri mereka sendiri, tetapi juga terhadap rekan-rekan kerja mereka, yang dapat berkontribusi pada budaya perusahaan yang lebih sehat.
4. Bagaimana Perusahaan Bisa Mengatasi Stigma Ini?
Bangun Budaya Kerja yang Fleksibel
Perusahaan perlu menyesuaikan budaya kerja mereka agar lebih fleksibel dan inklusif. Menyediakan opsi kerja hybrid atau remote adalah langkah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Gen Z. Gen Z mengutamakan fleksibilitas dalam pekerjaan karena mereka ingin menyeimbangkan produktivitas dan kesejahteraan pribadi. Mereka merasa bahwa lingkungan kerja yang kaku dan terikat jam kantor tidak lagi relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan memberikan opsi hybrid atau remote, perusahaan tidak hanya meningkatkan kenyamanan kerja tetapi juga memperkuat motivasi karyawan. Lingkungan fleksibel memungkinkan Gen Z mengatur waktu mereka dengan lebih baik, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, kebijakan yang mendukung work-life balance menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan kualitas hidup karyawan, membantu menciptakan kesan positif dan memperkuat keterikatan mereka dengan perusahaan.
Baca Juga : Kerja Remote: Apakah Itu Solusi atau Kebangkitan Era Burnout?
Berikan Kesempatan Berkembang Secara Terstruktur
Kesempatan berkembang secara terstruktur sangat penting bagi Gen Z, yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap perkembangan karier. Mereka menginginkan jenjang karier yang jelas, di mana setiap pencapaian mendapat pengakuan dan penghargaan. Evaluasi berkala dan feedback yang konstruktif membantu mereka melihat progres dan tujuan jangka panjang. Selain itu, mereka menghargai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan melalui program pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pengembangan yang terarah, mereka akan merasa dihargai dan bersemangat untuk berkontribusi lebih besar kepada perusahaan, meningkatkan loyalitas dan komitmen jangka panjang.
Ciptakan Lingkungan yang Mendukung Inovasi dan Kolaborasi
Gen Z sangat tertarik dengan lingkungan kerja yang menghargai kreativitas dan memberikan ruang bagi ide-ide baru. Mereka ingin terlibat dalam proses inovasi dan merasa didengar oleh perusahaan. Budaya kolaboratif, di mana setiap anggota tim diberi kesempatan untuk berkontribusi tanpa adanya hierarki yang kaku, sangat penting bagi mereka. Selain itu, perusahaan yang mendorong inovasi dan menyediakan ruang bagi eksplorasi ide dapat menciptakan suasana kerja yang dinamis dan menyenangkan. Dengan demikian, keterlibatan mereka akan meningkat, dan mereka lebih mungkin bertahan lama karena merasa pekerjaan mereka bermakna dan memberikan dampak positif.
Generasi Z membawa banyak perspektif dan harapan baru ke dunia kerja, tetapi juga menghadapi berbagai stigma negatif yang perlu diatasi. Dengan memahami karakteristik dan harapan mereka, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dan memanfaatkan potensi generasi ini. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan menghargai nilai-nilai mereka, perusahaan dapat mengatasi stigma negatif dan meraih kesuksesan bersama Generasi Z.
_1730262500.jpg)
Jangan biarkan stigma negatif menghalangimu! Bergabunglah dengan Easyhire sekarang dan buat akunmu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan aspirasi kariermu. Dengan Easyhire, kamu bisa menjelajahi peluang kerja yang menghargai keahlian dan perspektif unikmu sebagai Gen Z. Daftar sekarang dan ambil langkah pertama menuju masa depan yang cerah!
- Bagikan Pekerjaan Ini